SOSIOLOGI
PENDIDIKAN (SEBUAH
PENGANTAR Hakikat, konsep dan ruang lingkup, tujuan dan manfaat)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia
merupakan mahluk sosial. Manusia tidak
dapat hidup tanpa adanya bantuan dari mahluk lainnya. Namun pada dasarnya,
manusia ini memiliki banyak sekali perbedaan dalam pola pikir, yang dapat
melahirkan adanya perbedaan antara individu satu dengan individu lainnya. Hal
ini kerap sering sekali kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari di
lingkungan. Namun, hal inilah yang membuat hidup ini lebih terasa indah dan
menarik.
Manusia
pada dasarnya tidak ada yang sama persis (serupa), baik fisik maupun
kepribadiannya sekalian pun anak itu kembar. Oleh karena itu, sejak awal mula
perbedaan secara individual adalah sesuatu yang memang seharusnya terjadi dan
tidak dapat dihindari. Diferensiasi secara individual disebabkan karena
pengalaman adalah unik bagi setiap individu, artinnya tidak seorang pun yang
memiliki pengalaman sama persis.[1]
Sosiologi
mengajarkan kita untuk bisa hidup dan beradaptasi dengan lingkungan di mana
kita tinggal. Hal ini dapat kita lihat dari arti sosiologi ini sendiri, yang
mana sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang prilaku sosial antar
individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan
kelompok. Manusia sebagai mahluk sosial tidak
pernah jauh dengan yang namanya hubungan sosial, karena bagaimana oun hubungan
tersebut mepengaruhi prilaku orang-orang.
Setiap
manusia selalu membutuhkan yang namanya pendidikan. Pendidikan ini berguna
untuk memberikan wawasan seseorang agar mampu memilah-milah mana yang baik dan
tidak untuk dirinya. Pada dasarnya pendidikan ini adalah pembelajaran
pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari
satu generasi kegenerasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain, tetapi juga
ada sebagian yang mendapatkannya secara otodidak.
Zaman
semakin tahun semakin berkembang, dan populasi manusia juga semakin banyak.
Sehingga hal inilah yang menimbulkan banyaknya perubahan sosial. Perubahan
sosial ini dapat menimbulkan cultural lag. Cultural lag ini merupakan sumber
masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Bahkan masalah-masalah ini juga
dialami oleh dunia pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan banyak yang tidak
mampu untuk mengatasinya sendiri, sehingga para-para ahli sosiologi ikut
menyumbangkan pemikiran-pemikirannya untuk memecahkan masalah yang ada. Maka
dari situlah lahir sosiologi pendidikan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
itu sosiologi pendidikan?
2.
Bagaimana
konsep dan ruang lingkup sosiologi pendidikan?
3.
Apa
tujuan dan manfaat mempelajari sosiologi pendidikan?
4.
Apa
pentingnya mempelajari sosiologi pendidikan?
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
1.
Mengetahui
arti sosiologi pendidikan.
2.
Mengetahui
konsep dan ruang lingkup sosiologi pendidikan.
3.
Mengetahui
tujuan dan manfaat sosiologi pendidikan.
4.
Mengetahui
pentingnya mempelajari sosiologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SOSIOLOGI
PENDIDIKAN
Sosiologi
berasal dari kata Latin socius, dan kata Yunani yaitu logos. Socius
berarti kawan atau teman, dan logos berarti pengetahuan. Dengan
demikian, sosiologi merupakan pengetahuan tentang perkawanan atau pertemanan.
Pertemanan ini kemudian diperluas cakupannya menjadi sekelompok manusia yang
hidup bersama dalam satu tempat, atau bisa disebut dengan masyarakat. Kata “socius”
dibentuk dari kata “sosial” yang diartikan sebagai “serba berjiwa kawan” untuk
orang lain, untuk member dan menerima, untuk umum. Kebalikan “sosial” adalah
“individual”, yang berarti tertutup.[2]
Pandidikan,
juga berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu dari kata “pedagogi”, kata
dasarnya “paid” yang berartikan “anak” dan juga kata “ogogos”
berartikan “membimbing”. Dari beberapa kata tersebut maka dapat disimpulkan,
pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang seni mendidik anak. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan berasal dari kata “didik” dan
kemudian mendapatkan imbuhan “pe” dan akhiran “an”. Maka kata ini mempunyai
arti proses, cara, atau perbuatan mendidik.[3]
Sedangkan
sosiologi pendidikan terdapat dari dua kata, yaitu sosiologi dan pendidikan.
Menurut Prof. Dr. S. Nasution, M.A., sosiologi pendidikan adalah ilmu yang
berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik lagi. Pada awalnya
sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan tujuannya sendiri, demikian pula
pendidikan. Dengan adanya perkembangan masyarakat yang begitu cepat dalam
segala aspek kehidupan, memerlukan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan. Sosiologi
tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, demikian pula kalau hanya pendidikan
saja. Perkembangan masyarakat yang sangat kompleks memerlukan ilmu pengetahuan
yang kompleks pula, salah satunya adalah sosiologi pendidikan.
Didalam pendidikan tidak akan
terlepas dari yang namanya hubungan-hubungan sosial, seperti: pendidik dengan
anak didik, pendidik dengan pendidik, anak didik dengan anak didik, pegawai
dengan anak didik, pegawai dengan pendidik, pegawai dengan pegawai. Maka
dibutuhkanlah sebuah ilmu untuk mengatur masalah-masalah yang timbul dari
hubungan atau pergaulan tersebut.
Goerge Payne, yang merupakan bapak sosiologi pendidikan.
Beliau mencoba memberikan penekanan bahwa dalam lembaga-lembaga,
kelompok-kelompok sosial dan proses sosial terdapat hubungan yang saling
terjalin, di mana di dalam interaksi sosial itu individu memperoleh dan
mengorganisasikan pengalamannya. Berikut ini adalah beberapa pengertian-defenisi
sosiologi pendidikan menurut para ahli:
1. F.G. Robbins, pengertian
sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki
struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori
dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan
kesemuanya dengan tata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses
sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya
dengan proses pendidikan.
2. Prof. DR S. Nasution, M.A., Pengertian
Sosiologi Pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara
mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar
lebih baik.
3. F.G Robbins dan
Brown, Pengertian Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan
menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk
mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari
kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
4. Drs. Ary H. Gunawan, Pengertian
Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan
masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
5. Menurut Moh. Padil triyo Supriyatno,
beliau menyimpulkan bahwa yang dinamakan sosiologi pendidikan adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari permasalahan-permasalahan pendidikan dan berusaha
untuk mencari pemecahanya berdasarkan pendekatan sosiologis.
6. Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya
“Dictionary of Sosiology” dikatakan bahwa: sosiologi pendidikan adalah
sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang
fundamental.
Berdasarkan
pendapat-pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
sosiologi pendidikan ini merupakan ilmu yang diterapkan untuk mempelajari
segala yang terjadi di dalam dunia
pendidikan, serta untuk mengetahui segala permasalahan yang ada dan sekaligus
berusaha untuk mencari cara dalam pemecahan masalah yang tersebut.
B.
Konsep
dan Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan
Adapun
beberapa masalah yang diselidiki dalam sosiologi pendidikan anatara lain
meliputi hal-hal sebagai berikut.
1.
Hubungan
sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat
Ø Hubungan pendidikan dengan sistem sosial atau struktur sosial,
Ø Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan
sistem kekuasaan,
Ø Fungsi pendidikan dalam kebudayaan,
Ø Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan cultural.
2. Hubungan
antar manusia di dalam sekolah. Lingkup ini lebih condong menganalisis struktur
sosial di dalam sekolah yang memiliki karakter berbeda dengan relasi sosial di
dalam masyarakat luar sekolah, antara lain yaitu:
Ø Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya dengan
kebudayaan di luar sekolah, dan
Ø Pola interaksi sosial dan struktur masyarakat sekolah, yang antara
lain meliputi berbagai hubungan kekuasaan dan pola kepemimpinan dalam
lingkungan sekolah.
3. Pengaruh
sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak di sekolah atau lembaga
pendidikan
Ø Peranan sosial guru-guru atau tenaga pendidikan,
Ø Hakikat kepribadian guru atau tenaga pendidikan,
Ø Pengaruh kepribadian guru atau tenaga kependidikan terhadap
kelakuan anak atau peserta didik, dan
Ø Fungsi sekolah atau lembaga pendidikan dalam sosialisasi murid
atau peserta didik.
4. Lembaga
Pendidikan dalam masyarakat. Di sini dianalisis pola-pola interaksi antara
sekolah atau lembaga pendidikan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam
masyarakat di sekitar sekolah atau lembaga pendidikan, antara lain yaitu:
Ø Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial
dalam masyarakat luar sekolah, dan
Ø Hubungan antar sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan.
C.
Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sosiologi Pendidikan
Adapun
beberapa tujuan dari mempelajari sosiologi pendidikan ini, antara lain sebagai
berikut:[4]
1. Berusaha memahami peranan sosiologi daripada
kegiatan sekolah terhadap masyarakat, terutama apabila sekolah ditinjau dari
segi kegiatan intelektual.
2. Untuk memahami seberapa jauhkah guru dapat
membina kegiatan sosial anak didiknya untuk mengembangkan kepribadian anak.
3. Untuk mengetahui pembinaan ideologi pancasila
dan kebudayaan nasional Indonesia dilingkungan pendidikan dan pengajaran.
4. Untuk mengadakan integrasi kurikulum
pendidikan dengan masyarakat sekitarnya agar supaya pendidikan mempunyai
kegunaan praktis di dalam masyarakat, dan negara seluruhnya.
5. Untuk menyelidiki faktor-faktor kekuatan
masyarakat, yang bisa menstimulir pertumbuhan dan perkembagan kepribadian anak.
6. Memberi sumbangan yang positif tehadap
perkembangan ilmu pendidikan.
7. Memberi pegangan terhadap penggunaan
prinsip-prinsip sosiologi untuk mengadakan sosiologi sikap dan kepribadian anak
didik.
Bab 3 dan referensi ikuti saja format penulisan makalah
[1] Andreas Soeroso, Sosiologi,
(Yogyakarta: Quadra, 2008), hal 5.
[2] Bagja Waluya, Sosiologi
Melayani Fenomena Sosial di Masyarakat, (Bandung: PT. Setia Purnama Inves,
2007), hal 4.
[3] Tim Pengembangan
Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT. Imperial
Bhakti Utama, 2007), hal 20.
[4] Admin, 2015. Sosiologi
Pendidikan. www.uns.ac.id/data/sp1.pdf (Diakses Tanggal
11 November 2015, 04:25 wib).
0 komentar:
Posting Komentar