Slide # 1

Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan 2019

Foto Bersama Keluarga Besar Prodi Pendidikan Kimia Bersama Mahasiswa Baru dan Panitia PBAK 2019 Read More

Slide # 2

Family Gathering Chemistry16

Kebersamaan Keluarga Prodi Pendidikan Kimia dengan Leting 2016 Read More

Slide # 3

Pelantikan UKM ALAC Prodi Pendidikan Kimia

Peresmian UKM Sanggar Seni Kimia (SSK) dan Chemistri Language Club (CLC) Read More

Slide # 4

Pelantikan HMP Pendidikan Kimia 2018-2019

Pembukaan dan Penutupan Pelantikan DImeriahkan oleh Sanggar Seni Kimia Read More

Slide # 5

KOMINFO SQUAD

Penanggungjawab Semua Media Pendidikan Kimia Read More

Jumat, 08 Desember 2017


          Postingan kali ini hanya sebagai pembuka untuk mengetahui lebih jauh hubungan ilmu biologi dan kimia. Yang keduanya tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Diharapkan dengan postingan ini akan menambah wawasan untuk terus menggali bagaimana kebutuhan ilmu kimia dalam ilmu hayat. Tahu kah kamu kebun setan di hutan hujan Amazon amerika selatan negara peru?? Menurut lagenda Masyarakat sekitar, beranggapan bahwa kebun tersebut dihuni oleh roh roh jahat. Bukan tanpa alasan banyaknya pohon Duroia hirsuta banyak bertebaran dan nyaris semua dihuni oleh pohon tersebut, selain itu anekaragam jenis hewan dan tumbuhan seperti burung yang berwarna menarik dan berbagai hewan lain hidup diantara banyaknya pohon, semak semak, sulur dan bunga liar. Para peneliti dan petualang yang penasaran dengan kebun setan ini menyusuri hutan dengan jalan setapak untuk menyingkap tabir aneka ragam tumbuhan yang hidup disini. 
gambar by: www.mystupidtheory. com

        Tim riset yang penasaran mencari penjelasan ilmiah untuk memecahkan rahasia dari “kebun setan” tersebut. Berbagai percobaan dilakukan hingga ditemukan fakta bahwa yang membuat dan memlihara hutan Duroia tersebut adalah para semut yang hidup dan melakukan segala aktivitas di rongga batang pohon Duroia. Sehingga terjadi simbiosis mutualisme yng menguntungkan pohon Duroia dari pertumbuhan pohon jenis lain, dengan cara semut menyuntikkan zat beracun pada tumbuhan lain. Sehingga dapat menciptakan ruang bagi pertumbuhan pohon Duroia itu sendiri. Pohon Duroia digunakan untuk sarang bagi semut sehingga dapat mempertahankan dan mengembangkan habitatnya baik bagi pohon Duroia ataupun semut. Faktanya satu koloni semut tersebut dapat hidup selama ratusan tahun. 
         Zat kimia yang digunakan oleh semut untuk melindungi adalah asam format, faktanya zat ini banyak digunakan oleh spesies semut dan akhirnya berdampak pada penamaan dari spesies semut ini nama latinnya yaitu formica . umumnya asam format digunakan oleh semut sebagai desinfektan yang melindungi semut dari berbagai mikroba parasit. Disini baru pertama kali ditemukan bahwa semut menggunakan zat asam format untuk herbisida bagi kebun setan. Dapat diambil informasi baru bahwa penggunaan asam format bisa ditambahkan kedalam daftar fungsi zat kimia bagi dunia serangga. Ilmuan sains telah meneliti bahwa penggunaan zat kimia memainkan peran pada serangga dalam hal komunikasi, pemikat pasangan dan pertahanan terhadap pemangsa. 
         Penelitiann kepada kebun setan merupakan salah satu contoh kaitan ilmu kimia terhadap biologi. Tidak seperti matakuliah yang mengkotak kotakan peta ilmu sains alam tidak mengemas ilmu dan memisahkannya secara sendiri seperti biologi berbeda dengan kimia, fisika dan ilmu lainnya. Para ahli dan peneliti biologi hanya berfokus kepada ilmu hayat tetapi alam yang menggunakan organisme beserta lingkungannya menempatkan posisi ilmu kimia, fisika dalam satu kesatuan yang sama sama menguntungkan.
        Percobaan: seorang mahasiswa S2 megan fredericson bekerja dibawah bimbingan deborah gordon dan michael greene dalam mencari penyebab “kebun setan” dengan cara mengetahui bagaimana pohon Duroia hisuta bisa berdiri tegak dan mengalahkan spesies pohon lain. Salah satu hipotesa mereka menyebutkan bahwa semut semut yang hidup dalam pohon Duroia . Myrmelachista schumanni merupakan semut yang menghasilkan zat kimia untuk membunuh pepohonan selain spesies dari Duroia. hipotesis lain juga mengatakan pohon Duroia lah yang membunuh pohon pohon pesaing dengan menggunakan zat kimia. Pengujian: untuk membuktikan bahwa hipotesa benar maka dilakukan percobaan dengan cara menggunakan dua spesies dengan semaian pohon lokal dan bukan inang. Tahap selanjutnya Cedrela odorata akan ditanam pada setiap kebun setan. Tahap ketiga pada salah satu pohon Cedrela odorata diletakkan penghalang serangga dan lainnya tidak dilindungi. Begitu juga dengan dua semaian Cedrela lainnya satu dilindungi dan satunya lagi tidak. Hasil: semut menghiggapi tumbuhan yang tidak dilindungi tersebut dan menyuntikkan zat yang keluar dari abdomennya pada daun semaian tersebut. Sehingga pada hari hari selanjutnya timbula bercak jaringan mati didaedaunan tersebut. Semaian yang terlindungi terlihat aman saja dan serangga tersebut tidak datang untuk menyuntikan racunnya sehingga keadaanya normal saja. Asam formiat adalah satu satunya zat kimia yang terdapat pada kelenjar racun semut. Kesimpulan: semua dari spesies Myrmelachista schumanni membunuh pohon yang bukan inangnya dengan cara menyuntikan asam forminat pada daun tersebut. Sehingga menghilangkan pesaing pada pohon setan dan menciptakan hanya pohon Duroia saja yang tingga yang berguna bagi koloni semut. Maka dapat diambil inti sari bahwa hubungan kimia dengan biologi itu sangat dekat dan saling berhubungan, contoh dari spesies semut tersebut menciptakan senyawa kimia untuk melindungi habitat kebun setan agar tetap normal. Luar biasa bukan??

0 komentar: