Slide # 1

Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan 2019

Foto Bersama Keluarga Besar Prodi Pendidikan Kimia Bersama Mahasiswa Baru dan Panitia PBAK 2019 Read More

Slide # 2

Family Gathering Chemistry16

Kebersamaan Keluarga Prodi Pendidikan Kimia dengan Leting 2016 Read More

Slide # 3

Pelantikan UKM ALAC Prodi Pendidikan Kimia

Peresmian UKM Sanggar Seni Kimia (SSK) dan Chemistri Language Club (CLC) Read More

Slide # 4

Pelantikan HMP Pendidikan Kimia 2018-2019

Pembukaan dan Penutupan Pelantikan DImeriahkan oleh Sanggar Seni Kimia Read More

Slide # 5

KOMINFO SQUAD

Penanggungjawab Semua Media Pendidikan Kimia Read More

Sabtu, 11 November 2017


Kriteria pemeringkatan jurnal dan pedoman dalam penilaian karya ilmiah yang di acu oleh DIKTI

         Kalian pasti kenal dengan google cendikia (google scholar), scopus dan DOAJ, tapi apa kalian tau perbedaan antaranya beberapa jurnal ilmiah tersebut. Sebenarnya walaupun google cendikia lebih dikenal oleh mahasiswa s-1, tetapi scopus jauh lebih tinggi nilai indexnya daripada scholar, sehingga nantinya dalam penilaian suatu karya tulis ilmiah yang dikirim ke dikti (katakanlah untuk dapat beasiswa atau penghargaan lain),  karya tulis yang memiliki referensi dari scopus jelas lebih bagus bobotnya di satu sisi daripada tanpa scopus. Sebenarnya dalam pemeringkatan jurnal dan pedoman karya tulis ilmiah yang diacu oleh DIKTI (direktorat pendidikan tinggi), ada beberapa rujukan Tim PAK dikti dalam melakukan penilaian terhadap karya ilmiah yang diterbitkan pada suatu jurnal ilmiah, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. ISI Knowledge -Thomson Reuter (USA )
2. SCOPUS (Netherland),
3. Microsoft Academic Search,
4. Ulrich’sPeriodicals Directory (Proquest)
5. Academic Search Complete (EBSCO)
6. Zentralblatt MATH ( Springer – Verlag)
7. DOAJ (Lund University Swedia)
8. Peridoque (EP Lausanne Switzerland)
9. SHERPA/RoMEO (Nottingham University, UK)
10. Index Copernicus(Poland)
11. Google Scholar

Informasi terkait dengan laman-laman di atas adalah sebagai berikut:
  1. Nomor 1, 2 dan 3 dipakai sebagai acuan oleh Tim PAK untuk melihat apakah sebuah jurnal dikategorikan sebagai jurnal internasional bereputasi.
  2. Nomor 4,5 dan 6 tidak memberikan informasi pemeringkatan jurnal.
  3. Di laman no 7 DOAJ dalam Tahun 2013, jurnal terbitan Indonesia yang masuk dalam DOAJ sudah melewati angka 100 dan selalu bertambah setiap bulan. Jurnal yang masuk dalam DOAJ kualitasnya lebih baik dari jurnal nasional tidak terakreditasi
  4. Laman nomor 8, 9 dan 10 tidak memberikan informasi seperti di laman no 1, 2 dan 3 . Ada yang harus mendaftar dahulu agar bisa masuk kelaman tsb.
  5. Dari Scopus (www.scimagojr.com) akhir Agustus 2013, terdapat dua belas jurnal terbitan dari Indonesia terindeks di scopus dan diantaranya ada jurnal yang belum terakreditasi Dikti. Jurnal-jurnal tersebut sudah terindeks Scopus sejak tahun 2010 dan mempunyai SJR (indikator seperti IF di ISI Knowledge). Salah satu Jurnal belum terakreditasi Dikti tetapi sudah terindeks dan mempunyai SJR. Tim PAK berpendapat jurnal yang masuk dalam list scopus meskipun belum terakreditasi dikategorikan sebagai jurnal internasional bereputasi.
  6. Nomor 11 tidak memberikan informasi tentang pemeringkatan jurnal.
        Ada beberapa pedoman dalam penilaian karya ilmiah yang di acu oleh TIM PAK Dikti., salah satunya mengenai penilaian terhadap kredibilitas penerbit jurnal dan klasifikasi terhadap penilaian karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal;
  1. Jurnal Nasional dengan bobot nilai 10 dan yang terindek di DOAJ dengan bobot 15.
  2. Jurnal Nasional Terakreditasi DIKTI, dengan bobot nilai 25.
  3. Jurnal Internasional, dengan bobot nilai 20 apabila tidak terindek di Scopus, Web of Science, dan Microsoft Academic Search, tetapi terindek di DOAJ, CABI, Coprenicus, Ebscho.
  4. Jurnal Internasional Bereputasi, dengan bobot nilai 40 jika terindek di Scopus, Web of Science, dan Microsoft Academic Search dan memiliki Imfact Factor dari ISI Web of Science atau Schimago Journal Rank, apabila tidak memiliki memiliki Imfact Factor maka bobot nilai adalah 30.
So, hati-hati dalam memilih referensi suatu jurnal untuk dimuat ke dalam suatu karya tulis ilmiah ya?

0 komentar: