(Artikel terkait : Cara Review jurnal Kimfis I)
Jurnal
II
Judul
|
Penentuan Sumber Gas Oksigen untuk
Percobaan Volume Molar Gas
|
Jurnal
|
Jurnal Pilar Sains
|
Volume & Halaman
|
Vol.7, No 2, hal.
1-13
|
Tahun
|
2008
|
Penulis
|
Usman Rery
|
Reviewer
|
Nama reviewer (nim reviewer)
|
Tanggal
|
Oktober 2008
|
ISSN
|
1412-5595
|
A. LATAR BELAKANG DAN PENDAHULUAN
Ilmu kimia merupakan ilmu yang berdasarkan percobaan,
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Atas dasar ini pengerjaan ilmu kimia akan
lebih efektif apabila melalui pendekatan keterampilan proses seperti metode
eksperimen dan demonstrasi. Penerapan metode eksperimen dan demonstrasi dalam
ilmu kimia memiliki keunggulan-keunggulan diantaranya dapat memberikan arahan
dalam pemecahan masalah, sehingga konsep diperoleh melalui pola berfikir
induktif.
Dalam
penelitian ini, peneliti mencoba untuk mengatasi hal tersebut di atas dengan
melakukan penelitian terhadap sumber oksigen dari beberapa macam zat yang dapat
menghasilkan oksigen sebagai alternatif untuk mengatasi masalah kekurangan
oksigen yang dihadapi dalam pratikum. Disamping itu peneliti juga ingin mengetahui
banyaknya zat yang sebaiknya digunakan dalam percobaan volume molar gas, serta
menentukan alat mana yang sebaiknya digunakan dari dua perangkat alat yang
berbeda, tentunya alat yang sederhana, praktis, mudah dirancang dan tidak
mengurangi ketelitian dalam pengamatan sehingga hasil yang diinginkan tidak
jauh menyimpang.
Tujuan dasar dari penelitian ini di
antaranya yaitu : a. Peneliti ingin mengetahui sumber gas oksigen mana yang sebaiknya digunakan dalam
percobaan volume molar gas. b. Untuk mengetahui banyaknya sumber gas oksigen
yang sebaiknya digunakan agar volume gas molarnya mendekati ideal pada kondisi
suhu dan tekanan tertentu. c. Untuk menentukan set/perangkat alat yang
sebaiknya digunakan dalam percobaan volume molar gas.
B.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen. Hal-hal yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah :
3.1 Alat dan Bahan
A. Alat-alat
·
Gelas Kimia 500
ml 4 buah
·
Labu Erlemeyer
100 ml 6 buah
·
Buret 50 ml 1
buah
·
Pipet Ukur 10 ml
1 buah
·
Pipet Gondok 25
ml 1 buah
·
Gelas Ukur 100 ml
1 buah
·
Gelas Ukur 500 ml
1 buah
·
Prop Berlubang
Satu 4 buah
·
Prop Berlubang
Dua 2 buah
·
Statip 3 buah
·
Statip Buret 1
buah
·
Slang Penjepit 2
buah
·
Kassa Asbes 2
buah
·
Botol Timbang
·
Kaki Tiga
·
Corong
·
Batang Pengaduk
·
Klem Tiga Jari 2
buah
B. Bahan
·
Kalium klorat
(KClO3)
·
Natrium nitrat
(NaNO3)
· Larutan H2O2 2%,
3% dan 4%
· Mangandiokasida
(MnO2)
· Larutan kalium
permanganat (KMnO4)
· Larutan asam
oksalat (H2C2O4)
· Larutan asam
sulfat
· Aquades
Penelitian ini menggunakan
berbagai metode, yaitu salah satunya metode titrasi permangometri, terdapat
juga metode lain yaitu dengan diset/pasang perangkat alat tipe 2.
1.
Merancang alat percobaan seperti pada gambar.
2.
Memasukkan 1 ml larutan H2O2 2 % pada salah satu cabang dari tabung
bercabang dan seujung MnO2 pada cabang lain.
3.
Mereaksikan kedua zat tersebut, gas yang terbentuk akan
mendorong air dalam labu dasar rata menuju gelas kimia, bila volume dalam labu
tetap (tidak ada lagi air yang keluar) rekasi dihentikan.
4.
Menghitung volume air yang diturunkan. Percobaan dilakukan 2
kali.
5.
Melakukan hal yang sama untuk konsentrasi dan volume zat yang
berbeda.
Uji
kebocoran pada alat
Untuk mengetahui kebocoran
alat, tekanan udara luar dengan tekanan dalam labu dasar rata harus sama.
Caranya mengisi selang dengan air dengan cara meniup ujung pipa A. Jika ada
gelembung pada pipa C (antara labu B dengan bejana D), keluarkan dengan cara
menaikkan atau menurunkan labu atau bejana D. Menjaga air jangan sampai masuk
ke pipa menujun tabung A. Menjepit selang C dengan klem penjepit, kemudian memasang
tabung reaksi A. Membuka penjepit selang C dan menaikkan atau menurunkan bejana
D sehingga permukaan air dala labu B dan bejana D dibersihkan dan dikeringkan ,
ujung pipa C diletakkan kembali dengan hati-hati ke dalam bejan D. Membuka
kembali klem selang C (hanya beberapa tetes air yang keluar, jika air terus
menetes berarti ada kebocoran pada instalasi alat).
C.
Hasil
Penelitian
Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa gas yang sebaiknya digunakan untuk menentukan volume molar gas
adalah gas oksigen dengan menggunakan alat yang biasa tersedia di laboratorium
SMA.
Gas oksigen dapat diperoleh
dari atmosfir yang merupakan sumber utama oksigen murni untuk penggunaan
komersial. Selain itu dapat pula diperoleh dari senyawa anorganik. Senyawa
oksida anorganik yang terdapat dialam bersifat sangat stabil. Senyawa semacam
ini tidak terurai bila dipanaskan, kecuali pada temperatur yang sangat tinggi.
Namun beberapa senyawa anorganik dapat dipirolisis (diuraikan melalui
pemanasan) menghasilkan unsur oksigen sebagai produk reaksi, diantaranya KClO3,
HgO, Ag2O, dan NaNO3.
D.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa gas oksigen dapat diperoleh dari atmosfir melalui beberapa cara, yaitu
pemanasan KClO3, elektrolisa air, pemanasan oksida logam, pemanasan
peroksida, dan pemanasan garam nitrat.
Dari volume molar gas yang dihasilkan, sumber gas
oksigen yang sebaiknya digunakan adalah KClO3 untuk set/perangkat alat tipe 1
dan H2O2 untuk set/perangkat alat tipe 2.
Berat zat KClO3 yang sebaiknya
digunakan agar menghasilkan volume molar gas yang mendekti ideal adalah 0,7999
gr, sedangkan volume H2O2 yang sebaiknya digunakan adalah 1,5 ml dengan
konsentrasi 3%.
Lampiran Jurnal :
Lampiran Jurnal :
1 komentar:
nuhun ka
Posting Komentar