A. Kromatografi dan Permasalahannya
Kromatografi kolom merupakan salah satu metode pemisahan konvensional yang berserah karena dari sini lah bermula metode kromatografi. Gambar 1.1 mmemperlihatkan diagram metode pemisahan kromatografi kolom. Kolom gelas dengan kran pada salah satu ujungnya diisi oleh fasa diam berupa silica atau alumina. Ukuran diameter partikel fase diam berkisar 100 micometer. Campuran yang akan dipisahkan dituangkan pada bagian atas kolom yang berisi fasa diam. Begitu pula fasa gerak berupa pelarut organik seperti heksan atau ester dialirkan dari bagian atas kolom. Komponen-komponen yang telah terpisah dari campurannya bergerak bergerak terbawa fasa gerak ke bawah kolom. Jumlah komponen penyusun campuran dapat terlihat sebagai cincin-cincin berwarna sepanjang kolom gelas. Kolom gelas satu persatu dan dapat ditampung pada tempat yang berbeda.
Metode pemisahan kromatografi kolom ini memerlukan bahan kimia yang cukup banyak sebagai fase diam dan fasa gerak, bergantung pada ukuran kolom gelas. Untuk melakukan permisahan campuran dengan metode kromatografi kolom diperlukan waktu yang relatif lama, bisa berjam-jam hanya untuk memisahkan satu campuran. Selain itu, hasil pemisahan kurang jelas artinya kadang-kadang sukar mendapatkan pemisahan secara sempurna karena pita komponen yang satu bertumpang tindih dengan komponen lainnya. Masalah waktu yang lama disebabkan oleh laju alir fasa gerak hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Ukuran diameter partikel yang cukup besar membuat luas permukaan fasa diam relatif kecil sehingga tempat untuk berinteraksi antara komponen-komponen dengan fase diam menjadi terbatas. Apabila ukuran diameter partikel diperkecil supaya luas permukaan fasa diam bertambah maka menyebabkan semakin lambatnya aliran fasa gerak atau fase gerak tidak mengalir sama sekali. Selain itu, fasa diam yang sudah terpakai tidak dapat digunakan lagi untuk pemisahan campuran yang lain karena sukar meregenerasi fasa diam.[1]
Referensi dan footnote dari Sumar Hendayana, 2006. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, h. 2-3.
0 komentar:
Posting Komentar