I. Judul Percobaan : Kemolaran dan Pengenceran
II. Tanggal Percobaan : 14 April 2015
III. Tujuan Percobaan : Untuk membuat larutan asam, basa dan garam dengan kemolaran tertentu.
Menurut penuntun praktikum kimia (2015: 1). Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam suatu liter larutan. Kemolaran(M) sama dengan jumlah mol(n) zat terlarut dibagi dengan jumlah volume(liter) larutan.
Pada umumnya, larutan di laboratorium yang tersedia konsentrasinya dinyatakan dalam persen massa dan massa jenis. Untuk menghitung konsentrasi larutannya dalam molaritas dapat digunakan persamaan:
Pada saat bekerja di laboratorium, kita sering mengencerkan suatu larutan yang pekat untuk memperoleh konsentrasi yang kita inginkan. Pengenceran adalah memperkecil konsentrasi larutan.Dengan cara menambahkan pelarut.Pada pengenceran, volume zat bertambah sedangkan jumlah mol zat terlarut tetap dan kemolaran larutan berkurang. Dengan demikian \pada pengenceran berlaku persamaan.
V1.M1= V2M2
Keterangan :
V1= Volume larutan mula-mula.
M1= Molaritas larutan Mula-mula.
V2= Volume larutan setelah pengenceran.
M2= Molaritas Larutan setelah pengenceran.
Contoh :
Berapa mL air yang harus dicampurkan dengan 100 mL larutan NaOH 0,5 M, sehingga menjadi 0,2 M?
Jawab
Dik:
V1=100mL
M1=0,5M
M2=0,2M
Dit:V2…….?
Misalnya volume air yang harus ditambahkan= y mL, maka volume akhir larutan= (100+y) mL maka:
V1.M1=V2M2.
100mL x 0,5M= V2 x 0,2M
100mL x 0,5M= (100+y) x 0,2M
50 =20 x 0,2y
0,2 y =50-20
0,2y =30
y =
y =150 mL
Jadi, volume air yang harus ditambahkan adalah 150 mL.
Selain itu, kadang kala ditemui kasus dimana dalam membuat suatu larutan dilakukan dengan mencampurkan dua larutan yang mempunyai konsentrasi yang berbeda, sehingga dalam hal ini berlaku rumus:
V. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
Alat-alat yang digunakan pada percobaab ini adalah tabung reaksi dan rak, tabung U, gelas kimia, stop watch, voltmeter.
B. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah logam Zn, Natrium Iodida, Hidrogen Pareoksida, Kalium Permangganat, Natrium Tiosulfat, kalium Dikromat, Tambang(II) Sulfat, Klorofom, Kalsium Iodida.
VI. PROSEDUR KERJA
A. Membuat 100 mL larutan NaOH 5M.
1. Ditambah dengan teliti 20 gram NaOH padat dalam gelas Arloji.
2. Dipindahkan zat tersebut kedalam labu ukur sampai semua padatan NaOH kemudian dilarutkan dengan sedikit air sehingga semua paddatan terlarut.
3. Ditambahkan air dengan botol semprot kedalam labu tersebut hingga volume larutan 100 mL
B. Dari percobaan A dengan cara pemgenceran, dibuat larutan NaOH 1M sebanyak 1 mL.
C. Dibuat 100 mL larutanH2SO4 2M dari larutan asam sulfat pekat. Berapa volume mL asam sulfat pekat yang dibutuhkan.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. SEBELUM PERCOBAAN
No.
|
NAMA BAHAN
|
BENTUK
|
WARNA
|
1.
|
NaOH(S)
|
Kristal
|
Putih
|
2.
|
H2SO4
|
Larutan
|
Tidak Berwarna
|
3.
|
H2O(Aquades)
|
Larutan
|
Tidak Berwarna
|
B. SESUDAH PERCOBAAN
VIII. REAKSI PERHITUNGAN
A. Membuat larutan 100mL larutan NaOH 5M.
Dik : V= 100 mL
: Mr= NaOH= 23+16+1=4
Dit : M……..?
IX. PEMBAHASAN.
Larutan dapat diartikan sebagai campuran homogeny antara dua atau lebih zat yang terdispirasi baik sebagai molekul, atom maupun yang komposisinya dapat bervariasi. Selanjutnya larutan itu dapat berupa larutan gas cairan padatan.
Berdasarkan hasil percobaan kemolaran dan pengenceran dapat diketahui bahwa pada pembuatan 100 mL larutan NaOH 5M yang dilakukan dengan cara ditimbang 20 gram NaOH( natrium hidroksida) dal gelas arloji yang kemudian dimasukkan kedalam labu ukur, setelah larutan dengan sedikit air sekira-kira 20 mL, lalu ditambahkan dengan air lagi sebanyak 80 mL, labu ukur yang digunakan adalah labu ukur 250 mL. dari percobaan ini menghasilkan larutan NaOH yang tidak berwarna dan setelah pengenceran konsentrasi NaOH lebih rendah yaitu 1 M, sedangkan volume nya bertambah dari 20 mL menjadi 100mL dengan konsentrasi 5M. begitu juga dengan hal membuat 100 mL larutan asam sulfat(H2SO4) pekat 2M yang dilakukan dengan cara mengambil H2SO4 pekat dengan menggunakan pipet ukur 25mL sebanyak 11,1mL dan diteteskan sedikit-demi sedikit kedalam gelas kimia kemudian ditambahkan air sebanyak 88,9 mL hingga menjadi 100 mL. setelah itu larutan H2SO4(asam sulfat) dimasukkan kedalam labu ukur 250 mL hasilnya ialah larutan asam sulfat yang yidak berwarna dan setelah pengenceran konsentrasi H2SO4 menjadi lebih rendah yaitu dari awalnya 18 M menjadi 2M sedangkan volumenya bertambah menjaddi 100 mL yang mulanya hanya 11,1mL hal tersebut dapat dilihat dari rumus pengenceran yaitu:
M1.V1=M2.V2
Oleh karena itu, percobaan pembuatan larutan dengan pengenceran, hasil yang didapat dalam sesuai dengan teori yang mendasari teori, yaitu bahwa mengencerkan larutan adalah memperkecil konsentrasi larutan dengan cara menambahkan sejumlah pelarut tertentu. Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut tetap.
X. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan, maka dari itu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Setiap larutan memilki konsentrasi dengan satuan molar, dimana M= .
2. Larutan terbuat dari zat terlarut dan pelarut, pelarut dalam pembuatan larutan NaOH padat dan larytan H2SO4 pekat ialah air, kedua zat tersebut zat terlarut.
3. Setelah membuat larutan kemudian larutan tersebut siencerkan, konsentrasi kedua larutan tersebut (NaOH dan H2SO4 ) ketika diencerkan konsentasi menjadi lebih rendah dari asalnya dan volumenya bertambah sehingga larutan lebih encer dari semula dan tidak berwarna.
XI. REFERENSI
Tim Laboratorium Kimia. 2014/2015. Kimia Dasar II. UIN Ar-Raniry. Banda Aceh- Darussalam.
0 komentar:
Posting Komentar