(Artikel terkait : Contoh review jurnal)
Review Jurnal Kimia Fisik-I
Oleh isi nama reviewer
Jurnal I
Judul
|
Koreksi Tekanan Gas
Ideal untuk Plasma sebagai Materi Fase ke empat dan Penerapannya pada plasma
Argon
|
Jurnal
|
Jurnal Fisika Teori, Eksperime dan Fisika Aplikasi
|
Volume & Halaman
|
Vol. 12 , No. 4,
hal 161 – 170
|
Tahun
|
2009
|
Penulis
|
Muhammad Nuh
|
Reviewer
|
Nama reviewer (isi nim reviewer)
|
Tanggal
|
Oktober 2009
|
ISSN
|
1410-9662
|
A. LATAR BELAKANG DAN PENDAHULUAN
Konsep dasar
dibuat penelitian ini adalah untuk memperoleh perumusan tekanan pada plasma.
Perumusan yang diperoleh digunakan untuk menentukan tekanan pada gas awal 1
atmoster. Konsep tentang plasma merupakan penamaan untuk gas terionisasi ini
pertama kali diilhami oleh plasma darah karena beberapa sifat gas terionisasi
hampir menyerupai plasma darah. Penelitian tentang konsep fase gas keempat
tentang plasma ini diawali oleh konsentrasi Langmuir terhadap atom dan molekul
pada tahun 1919, barulah pada tahun 1924 Langmuir bersama Tonks menemukan gelombang
densitas elektron dalam plasma yag disebut gelombang Langmuir. Analisis plasma
menyangkut temperatur dan densitas, pada umumnya melibatkan teknik-teknik
spektroskopi secara mikroskopik dan jarang dikaitkan dengan besaran makroskopik
seperti tekanan.
Sebagai materi
fase keempat, diperlukan penjelasan
letak perbedaan tekanan dalam plasma dengan gas. Oleh karena itu, tulisan ini
menyelesaikan koreksi tekanan terhadap persamaan gas ideal yang berlaku pada
kondisi plasma. Hasil koreksi ini ditetapkan pada plasma Korona Argon yang
temperatur dan densitasnya diperoleh dari hasil penelitian. Penerapan pada
plasma Korona Argon akan dibandingkan dengan kondisi plasma argon, pada volume,
densitas,dan temperatur yang sama.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dibagi atas dua tahapan. Tahapan pertama
dilakukan perhitungan secara analitik untuk mendapatkan koreksi terhadap
perumusan hubungan antara tekanan, densitas dan temperatur dalam gas ideal
untuk kondisi gas menjadi plasma. Perhitungan ini megunakan fungsi-fungsi
termodinamika dalam gas seperti entropi, entalpi, energi bebas Helmholtz,
energi bebas Gibs dan fungsi-fungsi partisi partikel dalam Plasma.
Tahapan berikutnya yaitu menggukan formula yang diperoleh
untuk diterapkan pada plasma korona argon. Tekanan dalam plasma yang diperoleh
melalui formula tekanan terkoreksi terhadap gas dibandingkan dengan tekanan gas
dengan menggunakan persamaan gas ideal. Hasil perhitungan analitik juga
diterapkan untuk menentukan tekanan dalam gas panas dan plasma pada plasma
argon yang dibangkitkan dengan gelombang mikro pada tekanan awal gas sebesar 1
atm.
C.
HASIL
PENELITIAN
Dalam jurnal ini penulis menemukan
beberapa hasil penelitian di antaranya yaitu ;
a.
Tekanan
dalam plasma Korona Argon
Penelitian
tentang temperatur sebagai fungsi densitas partikel dalam reaktor plasma telah
dilakukan. Temperatur plasma diperoleh berdasarkan analisis pelebaran spektrum dalam
plasma argon yang densitas gas masukan divariasi. Karena interaksi Van Der
Walls (VdW) maka temperatur plasma dapat ditentukan. Tekanan dalam Plasma tersebut dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan (41) dan hasil tekanan plasma sebagai
fungsi densitas. Dalam kondisi gas panas maupun kondisi plasma temperatur
tergantung pada densitas. Tekanan secara bersamaan tergantung pada densitas dan
temperatur. Tekanan plasma sebagai fungsi temperatur ditunjukkan pada gambar 4.
Berdasarkan gambar 3 terdapat hal yang menarik karena pengaruh densitas
terhadap tekanan tidak linear melainkan parabolik. Ini disebabkan sistem
tertutup dalam reaktor plasma tak dapat mempertahankan temperatur konstan jika
densitas dinaikkan. Temperatur plasma dalam reaktor juga ikut naik jika
densitas dinaikkan. Hasil eksperimen ini menunjukkan naiknya tekanan karena
kenaikan densitas sebenarnya dipengaruhi oleh hasil kali antara densitas dan
temperatur, sesuai dengan persamaan (41).
b.
Perbandingan tekanan gas panas dan
plasma
Perbedaan antara tekanan plasma dengan
tekanan gas panas sebagai fungsi densitas
sangat kecil, tekanan plasma lebih kecil 1/24 π atau sebesar 1,33 %
dibandingkan tekanan gas panas. Hal ini berbanding terbalik dengan tekanan gas
panas dan tekanan plasma sebagai fungsi temperatur, di mana tekanan dalam
plasma selalu lebih kecil sekitar 1,37% dibandingkan dengan tekanan gas panas.
Temperatur plasma Argon ditentukan berdasarkan
pelebaran spektrum Van der Waals pada tekanan gas awal dalam reaktor 1 atm
(105 Pa atau n=2.6867774×1025 atom m−3)
berdasarkan penelitian Yubero et al [12], dan Tekanan Plasma berdasarkan
persamaan (41)
Panjang
Gelombang
|
Tp
|
PGas
|
PPlasma
|
||
ΔλWdW
|
(K)
|
(Pa)
|
|||
Ar I (nm)
|
(Pa)
|
||||
603.2
|
0.032±0.002
|
1070±110
|
3,97 105
|
3,91 105
|
|
549.6
|
0.037±0.002
|
1100±100
|
4,08 105
|
4,02 105
|
|
522.1
|
0.040±0.003
|
1260±150
|
4,67 105
|
4,61 105
|
D.
KESIMPULAN
Tekanan plasma lebih kecil sebesar Pgas/24π
dibandingkan tekanan gas panas. Hasil penentuan tekanan berdasarkan data-data
eksperimen plasma korona diperoleh bahwa tekanan berubah secara parabolik
sebagai fungsi densitas dan berubah secara linear karena pengaruh temperatur.
Tekanan gas panas dan tekanan plasma hasil penentuan dari data eksperimen
tedapat perbedaan yang sangat sangat kecil yakni 1/24π atau sebesar 1,33 %.
Lampiran Jurnal :
0 komentar:
Posting Komentar